Nikmatnya Hidup, Apabila bersikap santun dan tolong menolong dalam kebaikan



Nikmat nya Hidup
Oleh:Sarwo Edi Subowo,  MSe

SB News - Bagaimana kah Sebenarnya kehidupan yang nikmat itu?
Berikut ini cerita yang mengandung hikmah yang sangat menginspirasi bagi kita semua.

yah : Tolong buatkan kopi dua gelas untuk kita berdua nak, tapi gulanya jangan engkau tuang dulu, bawa saja ke mari beserta wadahnya.

Anak : Baik, ayah

Tidak berapa lama, anaknya sudah membawa dua gelas kopi yang masih hangat dan gula di dalam wadahnya beserta sendok kecil.

Ayah : Cobalah kamu rasakan kopimu nak , bagaimana rasa kopimu?

Anak : rasanya sangat pahit sekali ayah

Ayah : Tuangkanlah sesendok gula, aduklah, bagaimana rasanya?

Anak : Rasa pahitnya sudah mulai berkurang, ayah

Ayah : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?

Anak : Rasa pahitnya sudah berkurang banyak, ayah

Ayah : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?

Anak : Rasa manis mulai terasa tapi rasa pahit juga masih sedikit terasa, ayah

Ayah : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?

Anak : Rasa pahit kopi sudah tidak terasa, yang ada rasa manis, ayah

Ayah : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?

Anak : sangat manis sekali, ayah.

Ayah : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?

Anak : Terlalu manis. Malah tidak enak, ayah

Ayah : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?

Anak : rasa kopinya jadi tidak enak, lebih enak saat ada rasa pahit kopi dan manis gulanya sama-sama terasa, ayah.

Ayah : Ketahuilah nak.. pelajaran yg dapat kita ambil dari contoh ini adalah.. jika rasa pahit kopi ibarat kemiskinan hidup kita, dan rasa manis gula ibarat kekayaan harta, lalu menurutmu kenikmatan hidup itu sebaiknya seperti apa nak?

Sejenak sang anak termenung, lalu menjawab.

Anak : Ya ayah, sekarang saya mulai mengerti, bahwa kenikmatan hidup dapat kita rasakan, jika kita dapat merasakan hidup secukupnya, tidak melampaui batas. Terimakasih atas pelajaran ini, ayah

Ayah : Ayo anakku, kopi yg sudah kamu beri gula tadi, campurkan dengan kopi yang belum kamu beri gula, aduklah, lalu tuangkan dalam kedua gelas ini, lalu kita nikmati segelas kopi ini.

Sang anak lalu mengerjakan perintah ayahnya

Ayah : Bagaimana rasanya?

Anak : rasanya nikmat, ayah.

Ayah : Begitu pula jika engkau memiliki kelebihan harta, akan terasa nikmat bila engkau mau membaginya dengan orang2 yang kekurangan.

Anak : Terima kasih atas ilustrasinya, ayah

Selamat ngopi☕

Demikianlah cerita antara Kopi dan Gula.  Ada beberapa pelajaran penting yang dapat kita ambil,
Pertama : Syukurilah Nikmat yang sudah diberikan kepada kita sekarang ini.
Kedua: Harta yang berlebihan tidak senantiasa membuat nikmat menjalani kehidupan. Harta yang berlebih akan terasa nikmat apabila dibagikan kepada yang lebih membutuhkan.

Ayo kita saling bersikap santun dan  tolong menolong dalam kebaikan,  yang senang menolong yang susah,  yang susah mendoakan yang senang.


Wallahuaalam Bissawaf...
MSe

0 Response to "Nikmatnya Hidup, Apabila bersikap santun dan tolong menolong dalam kebaikan "

Posting Komentar

SB Printing merupakan usaha yang bergerak dibidang Percetakan, Konveksi dan Konstruksi.