Banyak Membaca mengenal dunia, Banyak menulis dikenal Dunia


SB News- Halo semuanya, 🙂 sudah pernah dengar pepatah diatas? “Dengan membaca kamu mengenal dunia, dengan menulis kamu dikenal dunia” Yups!! itu benar adanya. Kebanyakan orang banyak membaca dan membaca (seperti saya) 😛 sehingga pada titik tertentu akan menjadiknowledge junkie. Ilmunya si knowledge junkie mungkin banyak, nah sangking banyaknya jadinya tidak bertindak karena terlalu banyak yang dipertimbangkan, ini yang berbahaya!
Cara untuk mengatasi supaya gak jadiknowledge junkie bagaimana? Ya bertindak, mulailah dengan menulis di blog seperti saya yang baru belajar :). Ini adalah cara yang efektif untuk menuangkan apa yang ada dipikiran meskipun mungkin dengan menulis dapat menyita waktu cukup lama. Tapi pada akhirnya akan membuat kamu merasa lebih baik dan meningkatkan kemampuan kamu dalam menulis. Siapa tahu suatu hari nanti bisa membuat buku sendiri kan.
Yah moga-moga tetap bersemangat selalu dalam menulis 😊
Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan tulisan saya yang berjudul "yang dapat bertahan adalah orang yang dapat menyesuaikan diri terhadap keadaan".

Kita hidup tentu saja tidak sendiri, melainkan sebagai makhluk sosial yang setiap saat membutuhkan dan pasti membutuhkan orang lain. Interaksi sosial pun acap kali menjadi hal mutlak yang dilakukan oleh setiap makhluk sosial seperti kita. 
Penyesuaian diri merupakan salah satu persyaratan penting bagi terciptanya kesehatan jiwa/mental individu. Banyak individu yang menderita dan tidak mampu mencapai kebahagian dalam hidupnya, karena ketidakmampuannya menyesuaikan diri, baik dengan kehidupan keluarga, sekolah, pekerjaan, dan dalam masyarakat pada umumnya. Tidak jarang pula ditemui bahwa orang-orang mengalami stres dan depresi disebabkan oleh kegagalan mereka untuk melakukan penyesuaian diri dengan kondisi yang penuh tekanan. Dan hal itu pun dapat diakibatkan karena mereka sendiri pun belum tahu betul apa yang dinamakan dengan proses penyesuaian diri. 
Mungkin sekilas ini merupakan hal mudah yang bisa dilakukan setiap individu. Namun pada kenyataannya, banyak individu yang gagal karena konsep penyesuaian diri itu tidak ada dan tidak dilakukan dengan baik.. Dan setidaknya, hal ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan kita dalam menghadapi segala tantangan dan perubahan-perubahan yang akan terjadi nanti.
Penyesuaian diri merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia. Begitu pentingnya penyesuaian diri, kita sering mendengar ungkapan seperti : “ Hidup manusia dari lahir sampai mati adalah sebuah penyesuaian diri”. Dalam penyesuaian diri, dapat ditemui banyak karakteristik yang membentuk kepribadian seseorang. Tentu saja banyak perbedaan sifat yang dimiliki oleh setiap individu. Dan tugas kita disini adalah bagaimana kita dapat menyesuaikan diri dan masuk ke dunia yang dipenuhi berbagai perbedaan itu. Dalam psikologi klinis, sering ditemui pernyataan para ahli yang menyebutkan bahwa “ Kelainan-kelainan kepribadian tidak lain adalah kelainan-kelainan penyesuaian diri.” Dan kelainan-kelainan kepribadian seseorang itu sering dikenal dengan sebutan “maladjustment” yang artinyatidak ada penyesuaian atau tidak mampu menyesuaikan diri.
Misalnya, seorang anak yang mengalami hambatan-hambatan emosional sehingga ia menjadi nakal, anak itu sering disebut maladjustment child (Gunarsa, 1981).
Pada dasarnya maladjustment tersebut terjadi pada setiap individu. Namun, pada sebagian orang, maladjustment tersebut keras dan menetap sehingga menghancurkan dan mengganggu kehidupan yang efektif. Dalam melakukan penyesuaian diri, seseorang mempunyai cara dan sifat masing-masing. Ada sebagian orang menyesuaiakan diri terhadap lingkungan sosial tempat ia hidup dengan sukses; sebagian lainnya tidak sanggup melakukannya. Bisa jadi, mereka mempunyai kebiasaan yang tidak serasi untuk berperilaku demikian, sehinggga menghambat penyesuaian diri sosial baginya atau dapat juga dikatakan, orang tersebut gagal dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Saat ini misalnya, banyak mahasiswa baru pada perguruan tinggi harus melakukan adaptasi dengan lingkungannya yang baru. Mereka jelas berbeda latar belakang, suku, bahkan agama. Dan justru tugas pertama yang harus dilakukan adalah bagaimana mereka dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru itu. Menyatukan berbagai perbedaan dengan tujuan yang sama. Ketika dalam proses ini, ada pula konflik dalam jiwa masing-masing. Konflik antara penyesuaian diri dengan lingkungan dan pembentukan pribadi dalam menyikapi segala sesuatunya yang berbeda ketika hanya menjadi seorang siswa. Tapi ada juga sebagian dari mereka yang gagal dalam melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan barunya, sehingga mereka menjauhi dan menghindari mahasiswa lain, atau mungkin mempunyai permusuhan terhadap yang lain, sehingga mereka selalu dalam keadaan cemas dan tidak tenang.
Begitu pula dalam berorganisasi dan perkumpulan. Kita harus dapat menyesuaikan diri dengan anggota lain yang berbeda tempat tinggal, pekerjaan dan lain lain. Kita harus mengutamakan ukhuwah Islamiah dan persaudaraan. Menyatukan berbagai perbedaan dengan tujuan yang sama. Saling support, mengingatkan dan tolong menolong dalam kebaikan. Jika ada saudara kita yang salah. Tegurlah dia dengan santun. 
Terima kasih!
(Sarwo Edi Subowo/ Ketua Satgas Joko Tingkir Sergai)

0 Response to "Banyak Membaca mengenal dunia, Banyak menulis dikenal Dunia"

Posting Komentar

SB Printing merupakan usaha yang bergerak dibidang Percetakan, Konveksi dan Konstruksi.